Kisah ini dimulai dari sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah di sana majemuk binatang hutan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah angin ribut yang sangat dahsyat. Badai itu tiba seketika sehingga menciptakan panik seluruh binatang penghuni hutan itu. Semua binatang panik dan berlari ketakutan menghindari angin ribut yang tiba tersebut.
Keesokan harinya sehabis angin ribut berlalu, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, tetapi apa yang terjadi?karena angin ribut semalam banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan, daun-dan ranting berhamburan sehingga menciptakan hutan tersebut terlihat menjadi hutan yang berantakan.
Seekor Kepompong terlihat sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang angin ribut tapi tak ada daerah satupun yang kondusif untuk berlindung..huhu.." murung sang Kepompong menyesali keadaan.
Seekor Kepompong terlihat sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang angin ribut tapi tak ada daerah satupun yang kondusif untuk berlindung..huhu.." murung sang Kepompong menyesali keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, saya terlindungi dari angin ribut kemarin, tidak menyerupai kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau sangat lemah hanya melekat di pohon yang tumbang dan tidak sanggup berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua binatang yang ada di hutan tersebut, hingga pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu jika ia berjalan diatas lumpur hidup yang sanggup menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar bunyi dari atas, "Kayaknya kau lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber bunyi tadi, ternyata bunyi tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku ialah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa aib sekali dan meminta pertolongan si Kupu-kupu untuk menolong beliau dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong saya kupu-kupu, saya minta maaf waktu itu saya sangat sombong sekali sanggup bertahan dari angin ribut cuma hanya alasannya ialah saya berlindung di bawah tanah". Si kupu-kupu kesudahannya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina binatang lainnya dan berjajnji akan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, nilai moral dan pesan tersirat yang sanggup kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus mengasihi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan dihentikan kita menghina makhluk yang lain.
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar bunyi dari atas, "Kayaknya kau lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber bunyi tadi, ternyata bunyi tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku ialah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa aib sekali dan meminta pertolongan si Kupu-kupu untuk menolong beliau dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong saya kupu-kupu, saya minta maaf waktu itu saya sangat sombong sekali sanggup bertahan dari angin ribut cuma hanya alasannya ialah saya berlindung di bawah tanah". Si kupu-kupu kesudahannya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina binatang lainnya dan berjajnji akan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, nilai moral dan pesan tersirat yang sanggup kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus mengasihi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan dihentikan kita menghina makhluk yang lain.
Untuk anak PAUD dongeng ini sanggup diceritakan dengan mengimplikasikan nilai moral, Ketuhanan, Cinta Alam, Hormat menghormati, dan Sopan Santun.
Ok' bunda jangan lupa ya ceritain sama sahabat-sahabat kecil kita di PAUD, ...semoga bermanfaat...terima kasih.
* * *
Sumber: Cerita ini sudah banyak beredar dengan banyak sekali gaya bahasanya, beberapa di antaranya:
https://nurfarizahslife.blogspot.com//search?q=semut-dan-kepompong
http://dwp.kbrisingapura.com/dwp_dongeng_semut.php
https://nurfarizahslife.blogspot.com//search?q=semut-dan-kepompong
https://nurfarizahslife.blogspot.com//search?q=semut-dan-kepompong
0 Response to "Kisah Semut Yang Sombong Dan Kepompong"
Post a Comment