Etika Pendidik Paud

Sebelum memahami ihwal etika pendidik PAUD ini ETIKA PENDIDIK PAUDSebelum memahami ihwal etika pendidik PAUD ini, terlebih dahulu kita pahami kata dari etika yaitu: etika berasal dari bahasa Perancis ialah ”ETTIQUETTE” yang berarti ticket atau label, pada masa dahulu etika merupakan secarik kertas dari kerajaan yang bertuliskan cara-cara peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh tamu-tamu kalau tiba di Istana Raja Louis XIV.

Adapun bentuk-bentuk Etika yang harus dikuasi oleh pendidik, antara lain:
1. Etika Pergaulan Sehari-hari (Social Etiquette).
    Etika Pergaulan sehari-hari yang harus dimiliki pendidik, meliputi:
  • Pendidik mempunyai kontrol diri dan lebih percaya diri serta bisa menyesuaikan diri dan memelihara suasana yang baik di segala bidang.
  • Pendidik harus mampu  dan trampil dalam membuat kesan pertama (fist impressions) yang konkret dan menghindari hal-hal yang dapat  merusak kesan yang diciptakannya. 
  • Pendidik hendaknya memahami tata cara yang santun dalam bertegur sapa, berkenalan  dan memperkenalkan, berjabat tangan yang benar, bertukar kartu nama dan menjalin percakapan, mengetahui bagaimana tata cara masuk/keluar ruangan, lift, pintu atau naik dan  turun tangga/escalator serta tahu kapan harus bangkit dan kapan harus duduk sesuai dengan kesempatannya.
  • Pendidik juga lebih bisa menjalin tali silaturahmi dengan memahami bagaimana cara bertamu dan mendapatkan tamu, menjenguk orang sakit, menjenguk orang bersalin, melayat, memberi bingkisan/kado dan etika di hari raya.

2. Etika Gaya Hidup (Life style Etiquette).
    Etika gaya hidup yang harus diketahui dan dipahami oleh pendidik meliputi:
  • Bagaimana bersikap di depan umum.
  • Bagimana merias diri di depan umum.
  • Tatacara antri.
  • Tata cara hidup bertetangga, tinggal di kompleks maupun di apartemen.
  • Santun di daerah kebugaran atau daerah olahraga.
  • Tata krama menonton pameran, konser.
  • Bergaul dengan orang asing.
  • Tata cara  merokok dan
  • Hal-hal lain yang terkait dengan gaya hidup masa kini.

3. Etika Berkomunikasi (Communication Etiquette)
Etika berkomunikasi meliputi:
a. Cara berkomunikasi yang baik secara verbal-non verbal- tertulis.
b. Tatacara berkomunikasi yang santun dalam membuat topik percakapan:
- Jangan monopoli percakapan, beri kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
- Jangan memotong pembicaraan orang lain, jadilah pendengar yang baik.
- Jangan membual ihwal diri sendiri.
- Jangan bicara kejelekan orang lain.
- Jangan bicarakan hal-hal yang menjadikan pertentangan.
- Jangan ceritera soal penyakit yang bertele-tele.
- Jangan memakai kata-kata yang tak pantas di dengar waktu makan.
- Jangan menanyakan soal-soal amat pribadi, kalau belum akrab.
- Jangan menanyakan harga barang yang sedang dipakai.
- Jangan mempermalukan seseorang dengan mengemukakan kelemahan/kekurangan.
- Bagi pria, bila ada wanita, jangan terus menerus bicara ihwal pekerjaan/bisnis.
c. Memberi dan mendapatkan kritik.
d. Memberi dan mendapatkan pujian.
e. Bicara dengan efektif.
f. Melatih ekspresi suara, olah vokal, pernafasan dan penggunaan bahasa.
g. Cara menghadapi orang yang sulit.
h. Bertelepon  dan  menggunakan  ponsel.
i. Etika email dan internet.
j. Etika surat ucapan.
k. Etika berkorespondensi.
l. Berbicara di depan media, dan
m. Etika berbicara serta memahami bahasa badan (body language)

4. Etika Antar Budaya (Croos Culture Ettiquette)
Melalui etika antar budaya diharapkan pendidik sanggup memperlihatkan pengetahuan, sopan santun istiadat dan kebiasaan ragam budaya di Indonesia semoga tidak terjadi kesalah pahaman dalam bergaul antar budaya dan dasar-dasar budaya antar Bangsa.

5. Etika Internasional (International Ettiquette)
Etika ini berafiliasi dengan Bangsa lain serta hal-hal lain yang berlaku secara Internasional. Etika yang harus diperhatikan meliputi:
  • Topik percakapan yang harus dihindari.
  • Gaya bicara yang tabu dalam dunia internasional.
  • Hal yang tabu dalam memperlihatkan hadiah serta kebiasaan, dan
  • Peraturan Internasional dalam pergaulan sehari-hari.

6. Etika Perjalanan (Travelling  Ettiquette)
  • Etika perjalanan mencakup tatacara melaksanakan darmawisata, mulai dari :
  • Persiapan dokumen perjalanan.
  • Memesan tiket perjalanan.
  • Memesan daerah penginapan, dan.
  • Persiapan lain penunjang perjalanan dan selama di daerah yang dituju.

7. Etika Perjamuan (Entertaining Ettiquette)
Etika perjamuan sangat diharapkan pada dikala menghadiri perjamuan/undangan, sehingga pendidik bisa membawakan diri sesuai etika perjamuan  yang meliputi:
  • Mulai dari breakfast, lunch, dinner, cocktail, coffee morning, afternoon tea, brunch, supper.
  • Tatacara sebagai pengundang/tuan rumah atau sebagai orang yang di undang baik yang diadakan di rumah, gedung pertemuan maupun restoran.
  • Memahami sifat dan program serta jenis-jenis perjamuan makan.
  • Memahami jenis-jenis menu, minuman, dan jenis-jenis hidangan dalam perjamuan makan serta tata letak peralatan dalam perjamuan.
Disamping sebagai profesi,  pendidik  juga mempunyai rasa tanggung jawab  yang merupakan konsekuensi logis dari sikap sikap yang ditampilkan dalam menjalankan profesinya, secara sanggup bangkit diatas kaki sendiri dalam bertindak, sesuai dengan kaidah serta norma-norma yang berlaku yaitu  ETIKA.

Sumber: Disarikan dari Materi Diklat Pendidik PAUD  "Bahan Ajar Pendidik Anak Usia Dini " Oleh Dra. Kamsanah HDM. Dirjen Peningkatan DIRJEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2009.

Sumber https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/

0 Response to "Etika Pendidik Paud"

Post a Comment

wdcfawqafwef