Inilah Landasan Filosofis Paud Lengkap Bab 2

Landasan Filosofis Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) sanggup dilihat dalam pandangan beberapa hebat berikut ini :

2. Pandangan Maria Montessori (1870 - 1952)
3. Pandangan Froebel (1782 - 1852)
4. Pandangan J.J Rousseau (1712 - 1778)
5. Pandangan Jean Piaget (1896 - 1980) dan Lev S Vigotsky (1896 - 1934)
6. Pandangan Ki Hadjar Dewantara (1889 - 1959)




2. Pandangan Maria Montessori


Maria Motessori hidup sekitar tahun 1870-1952. Ia ialah seorang dokter dan hebat wacana insan yang berasal dari Italia. Pemikiran-pemikirannya masih terkenal di seluruh dunia.

Pandangan Montessori wacana anak tidak terlepas dari imbas pedoman hebat yang lain yaitu Rousseau dan Pestalozzi yang menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih supaya potensi yang dimiliki anak sanggup berkembang secara optimal.

Montesori memandang perkembangan anak usia prasekoal/TK sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Ia memahami bahwa pendidikan merupakan acara diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri. Menurut Montessori, persepsi anak wacana dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan.

Untuk itu ia merancang sejumlah bahan yang memungkinkan indera seorang anak dikembangkan. Dengan memakai bahan untuk mengoreksi diri, anak menjadi sadar terhadap banyak sekali macam rangsangan yang kemudian disusun dalam pikirannya.

Montessori membuatkan alat-alat mencar ilmu yang memungkinkan anak untuk mengekplorasi lingkungan. Pendidikan Montessori juga meliputi pendidikan jasmani, berkebun dan mencar ilmu wacana alam. Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan belum dewasa secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi antara anak dengan lingkungannya.

Montessori meyakini bahwa ketika dilahirkan, anak secara bawaan sudah mempunyai contoh perkembangan psikis atau jiwa. Pola ini tidak sanggup teramati semenjak lahir. Tetapi sejalan dengan proses perkembangan yang dilaluinya maka akan sanggup teramati. Anak mempunyai ,otif atau dorongan yang kuar ke arah pembentukan jiwanya sendiri (self construction) sehingga secara sepontan akan berusaha untuk membentuk dirinya melalui pemahaman terhadap lingkungannya.

Montessori menyatakan bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya. Pada masa tersebut anak mempunyai kebutuhan dalam jiwanya yang secara sepontan meminta kepuasan.

Masa peka ini tidak bisa dipastikan kapan timbulnya pada diri seorang anak, sebab sifat impulsif dan tanpa paksaan. Setiap anak mempunyai masa peka yang berbeda. Satu hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa kalau masa peka tersebut tidak dipergunakan secara optimal maka tidak akan ada lagi kesempatan bagi anak untuk mendapat masa pekanya kembali. Tetapi meskipun demikian, guru sanggup memprediksi atau memperkirakan timbulnya masa peka pada seorang anak dengan melihat minat anak pada dikala itu.

Berkenaan dengan hal tersebut maka kiprah seorang guru ialah mengamati dengan teliti perkembangan setiap muridnya yang bekerjasama dengan masa pekanya. Kemudian guru sanggup memperlihatkan stimulasi atau rangsangan yang sanggup membantu berkembangnya masa peka anak sesuai dengan fungsinya.

Anak mempunyai kemampuan untuk membangun sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang memungkinkan anak membangun pengetahuanya sendiri dieknal dengan istilah jiwa penyerap (absorbent mind). Dengan tanda-tanda psikis/kejiwaan tersebut anak sanggup melaksanakan perembesan secara tidak sadar terhadap lingkungannya, kemudian menggabungkannya dalam kehidupan psikis/jiwanya. Sering dengna perkembangannya, maka proses perembesan tersebut akan berangsur disadari. 

LANDASAN FILOSOFIS PAUD LENGKAP BAGIAN 3  >>

Bag 3 

Sumber https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/

0 Response to "Inilah Landasan Filosofis Paud Lengkap Bab 2"

Post a Comment

wdcfawqafwef