Permainan Tradisional Klasik Balogo Anak Banjarmasin

etika penulis kebetulan lewat jalan di salah satu Gang kampung di kota Banjarmasin PERMAINAN TRADISIONAL KLASIK BALOGO ANAK BANJARMASIN
Ketika penulis kebetulan lewat jalan di salah satu Gang kampung di kota Banjarmasin, ada sesuatu yang menarik perhatian penulis, sekelompok anak yang terlihat asik bermain permainan yang oleh belum dewasa setempat disebut permainan "Balogo" dengan alat mainnya disebut "Logo". Dengan kamera HP Nokia Asha 305 yang cuma 2 Mega Pixel yang kebetulan dibawa, penulis coba rekam kegiatan tersebut dalam foto-foto yang sederhana, hemm,,lumayan hasilnya.  

Sangat menarik, mengesankan ketika memperhatikan dan ikut memahami belum dewasa bermain permainan balogo ini, penulis jadi teringat masa-masa kecil dahulu juga sering memainkan permainan ini, tetapi kelihatannya ada sedikit perbedaan dalam sistem permainannya kini menjadi permainan balogo yang berkembang sesuai dengan dunia anak sekarang. Tetapi pada dasarnya bukan hanya alasannya ialah permainannya tersebut tetapi learning process  yang terjadi dalam permainan ini bagi anak-anak. Ada unsur kreativitas yang tinggi dan pembelajaran lengkap yang sanggup meliputi empat aspek domain yaitu afektif, kognitif dan fisikomotorik dalam permainan ini. Terlihat belum dewasa berusaha keras, berguru berkreasi, bersosialisasi, dan bermain dengan kegiatan motorik yang sangat lengkap, menciptakan kemampuan anak berkembang dalam kegiatan permainan ini.

Kegiatan permainan Balogo ini dimulai dari menciptakan alat media permainan tersebut oleh belum dewasa sendiri. untuk membuatnya memakai Bahan-bahan bekas menyerupai plastik dari bejana bekas yang dibakar, kaleng susu untuk tuangan cetakan, dan bilah bambu yang dipotong untuk tongkat pemukulnya. Kalo jaman penulis kecil dulu logonya dibuat dari tempurung kelapa yang dibuat segitiga tumpul, alasannya ialah kini logo dibuat dari plastik yang dibakar untuk dilelehkan, agak riskan dan berbahaya memang untuk anak-anak, makanya terlihat dalam foto hanya belum dewasa yang lebih renta yang boleh melakukannya. 
etika penulis kebetulan lewat jalan di salah satu Gang kampung di kota Banjarmasin PERMAINAN TRADISIONAL KLASIK BALOGO ANAK BANJARMASIN
etika penulis kebetulan lewat jalan di salah satu Gang kampung di kota Banjarmasin PERMAINAN TRADISIONAL KLASIK BALOGO ANAK BANJARMASIN

Kegiatan bermain balogo sanggup dilakukan dalam bentuk tim atau perorangan, dari gambar di bawah terlihat dua orang anak bermain dengan perorangan satu lawan satu, sehabis ditentukan dengan "pingsut" suit siapa yang jaga untuk memasang logonya dan siapa yang menembak maka permainan dimulai. Menariknya ketika penulis mencoba membandingkan dengan kegiatan main logo ketika penulis masih kecil dahulu. Ada istilah-istilah gres yang penulis dengar dalam permainan balogo kini menyerupai istilah : "Shooter" (istilah untuk yang memukul),  "Depen" mungkin diambil dari kata "defense" yang maksudnya bertahan atau jaga, untuk yang jaga memasang Logo, ada lagi istilah "tambah darah" untuk diberikan kesempatan memukul berkali-kali, dan "rise" ketika yang jaga boleh memasang logo dengan posisi miring untuk mempersulit pemukul menembak mengenai logonya. Dalam permainan juga sering terdengar belum dewasa berteriak :"wuiihh.het sot,,het sot,,," mungkin juga diambil dari kata "head shoot" yang menyatakan pukulan atau tembakan telak dan sempurna dari jarak jauh, padahal kata dalam bahasa Inggris ini artinya tembakan dikepala ya?. Sepertinya istilah-istilah ini di adobsi dari permainan-permainan Game Online yang banyak dimainkan belum dewasa di internet seperti: Point Blank, Ninja Saga, Lyto, Poker, atau yang lainnya. Makara perbedaan dengan permainan logo tempo doeloe dengan kini dilihat dari istilah-istilah yang dipakai dan berkembang kini ini.




Akhirnya dalam permainan memang harus ada yang menang dan ada yang kalah, patokannya kalau salah satu tim atau pemain sudah mencapai poin tertentu, atau kalau waktu sudah habis alias sore banget, dan permainan juga harus berakhir kalau ada logo pemain yang rusak pecah kena pukulan logo lawan, maka ia dinyatakan kalah. 




Nah berakhir sudah permainan yang menang akan menikmati kegembiraannya, sedangkan yang kalah harus mendapatkan eksekusi sesuai kesepakatan, jadi hukumannya apa? biasanya yang kalah harus menggendong yang menang...tapi... gimana kalo kali ini bersih-bersih lingkungan...bagus kok anak-anak... kaya adik gini.... hehe!!



Demikian sare permainan klasik atau tradisional balogo yang dimainkan belum dewasa di kota Banjarmasin, dunia anak tetaplah dunia bermain, bermain ialah learning proces untuk anak dalam mencapai tahap kedewasaannya yang penuh keceriaan.  Terimakasih, agar goresan pena ini bermanfaat. Salam anak Indonesia..!!

Sumber https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/

0 Response to "Permainan Tradisional Klasik Balogo Anak Banjarmasin"

Post a Comment

wdcfawqafwef