Kegiatan menyusun planning pembelajaran sebaiknya tidak dilakukan oleh pendidik PAUD seorang diri. Kegiatan tersebut perlu melibatkan sobat sejawat untuk bertukar pemikiran, curah gagasan, diskusi dan membuatkan pendapat. Dengan mengembangkan taktik tersebut, planning pembelajaran yang dibentuk akan lebih efektif. Adapun jenis-jenis planning pembelajaran yang perlu disusun oleh pendidik PAUD yaitu sebagai berikut:
a. Rencana Pembelajaran Jangka Panjang
Rencana pembelajaran jangka panjang berisi planning kegiatan anak untuk satu tahun. Rencana pembelajaran juga akan menawarkan citra perihal kegiatan kunjungan ke luar dan acara-acara khusus yang akan dilakukan sesuai dengan kejadian khusus yang terjadi pada bulan-bulan tertentu ibarat hari kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
b. Rencana Kunjungan ke Luar sekolah (studi wisata)
Bila memungkinkan sanggup dibentuk planning kunjungan ke luar. Kunjungan ke luar berisi planning kegiatan anak untuk mengunjungi suatu kawasan pada ketika tertentu. Rencana ini meliputi persiapan-persiapan yang perlu dilakukan, antara lain; rute perjalanan, hal yang paling menarik bagi anak dari kawasan tersebut, dimana anak akan makan siang dan dimana anak harus ke toilet, transportasi yang akan dipakai serta keterlibatan orangtua dalam kunjungan. Pendidik PAUD perlu memberikan surat pemberitahuan berisi informasi mengenai tujuan studi wisata, kawasan studi wisata, waktu pelaksanaan (hari, tanggal, jam), dan biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua. Kunjungan ke kawasan tertentu sanggup dilakukan setiap bulan sekali, tiga atau enam bulan sekali tergantung kebutuhan.
c. Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek biasanya planning yang disusun untuk kegiatan pembelajaran satu minggu. Pada kegiatan mingguan sanggup dimasukkan kegiatan-kegiatan yang disukai oleh anak ibarat memasak bersama, atau kegiatan berenang.
Bentuk perencanaan kegiatan jangka pendek lebih difokuskan pada proses penciptaan lingkungan bermain anak yang beragam, antara lain mencakup:
• Kemampuan-kemampuan yang diharapkan muncul pada anak yang tertuang dalam indikator-indikator pengembangan setiap aspek (kognitifi, bahasa, sosial-emosi, moral, motorik, seni). Indikator ini sanggup diambil dari Menu Generik Pembelajaran Anak Usia Dini, diadaptasi dengan ruang lingkup usia anak, contohnya untuk anak 2-3 tahun atau 3-5 tahun.
• Kosa Kata yang dikembangkan (sesuai tema)
Misalkan kita akan mengembangkan tema hewan maka kosa kata yang sanggup dikembangkan kepada anak antara lain: nama-nama binatang: kerbau, sapi harimau, ayam, burung dsb. Makanan burung
Jagung, bersas, pellet dsb. Menyayangi binatang, penyakit binatang. Dsb.
• Lagu, sajak, dongeng yang mendukung tema.
Lagu dengan tema kebun yang sanggup diajarkan kepada anak adalah: “kebun” (lihat kebunku, penuh dengan bunga…)
• Konsep gres yang ingin dikembangkan:
(membedakan hewan besar dan kecil, jinak dan liar dll.).
1) Binatang merupakan makhluk hidup
2) Binatang memerlukan kasih sayang manusia, ada hewan yang bisa dipelihara dan tidak dipelihara.
3) Binatang sangat dibutuhkan oleh insan alasannya yaitu banyak manfaat yang bisa diberikan oleh binatang.
• Tujuan Kegiatan
Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran berlangsung. Jika kita memakai tema hewan dalam pembelajaran, kita sanggup merumuskan tujuan kegiatannya sebagai berikut:
Melalui partisipasi anak dalam pembelajaran dengan tema hewan bawah umur akan berguru mengenai : nama-nama binatang, jenis-jenis hewan , banyak sekali kuliner hewan , mengasihi hewan ds.
(Contoh format planning pembelajaran mingguan terlampir).
d. Rencana Harian
Kegiatan harian merupakan planning (jadwal) yang dilakukan oleh anak dalam satu hari tersebut. Jadwal harus diadaptasi dengan kebutuhan perkembangan anak, kebutuhan bermain dan memberi waktu yang cukup untuk kegiatan yang dipilih anak. Selain itu, jadwal yang baik untuk anak harus memperhatikan keseimbangan banyak sekali jenis acara yang meliputi:
• Waktu beraktivitas dan waktu tenang/istirahat
• Waktu kegiatan kelompok besar, kelompok kecil dan waktu untuk bermain sendiri atau bersama-sama.
• Waktu bermain di dalam ruangan dan di luar ruangan
• Waktu untuk pilihan acara anak sendiri dan waktu untuk acara di bawah pimpinan pendidik
Di samping kegiatan di atas perlu juga disediakan waktu yang cukup untuk kegiatan-kegiatan rutin berikut ini :
• Waktu kedatangan dan pulang
• Waktu makan/snack
• Waktu istirahat/rehat
• Waktu kegiatan mandiri; toilet training, berpakaian, mencuci tangan
• Waktu transisi/perpindahan dari satu kegiatan ke kegiatan lain
• Waktu bersih-bersih/membereskan
Berikut ini pola jadwal harian yang bisa diberikan pada kegiatan pembelajaran anak usia dini:
08.00 Bermain bebas transisi dari rumah ke sekolah)
08.30 Saat bulat 1 (bincang-bincang pagi, salam pembuka)
09.00 Sarapan
09.30 Bermain di luar ruangan (pengalaman motorik kasar)
10.00 Aktivitas pusat
11.30 Saat bulat 2 (musik dan gerak)
12.00 Makan siang
12.30 Bersih-bersih (toilet training)
13.00 Sat lingkaran 3 (menyimak cerita)
13.15 Tidur siang
14.15 Snack/ diskusi kegiatan hari ini
14.30 Pulang
Jadwal di atas tidak harus diikuti secara terperinci hingga contohnya anak tidur siang kalau kondisi tidak memungkinkan. Jadwal sanggup disederhanakan sesuai kebutuhan. Akan tetapi jadwal tersebut meliputi tahapan sebagai berikut :
a. Anak datang dan Bermain bebas
b. Guru Menyiapkan kegiatan di pusat ( menciptakan pijakan lingkungan)
c. Pembukaan dengan kelompok besar (saat lingkaran)
• Greeting ( salam pembuka )
• Membaca buku dongeng (sesuai tema)
• Membuat Aturan Sentra (pijakan sebelum main)
• Guru menjelaskan alat permainan yang disediakan
• Toilet training
d. Inti : Kegiatan dalam Sentra sesuai kelompok kecil yaitu :
• anak bermain di sentra
• Beres-beres
e. Snack/kudapan / toilet training
f. Penutup
Anak kembali ke bulat besar ( refleksi, bernyanyi, berdoa dan siap –siap untuk pulang)
Penjelasan beberapa jenis kegiatan pada jadwal di atas yaitu sebagai berikut:
1. Bermain bebas : beberapa kegiatan main yang disediakan oleh pendidik PAUD untuk dipilih oleh anak. Dalam kegiatan ini, pendidik PAUD harus menghindarkan kode yang terlalu banyak kepada anak. Biarkan anak bebas untuk menentukan dan memakai materi main yang disediakan.
Contoh perencanaan dan pengaturan bermain bebas (untuk 20 anak):
Meja untuk menulis (2 anak)
Puzzle untuk setiap anak di meja (4-5 anak)
Papan pasak (4-6 anak)
Spidol di meja tersendiri (4-6 anak)
Krayon di meja tersendiri (4 anak)
2. Saat bulat
Waktu yang dipakai untuk duduk melingkar bersama di atas karpet. Pada ketika melingkar ini, pendidik PAUD sanggup membacakan dongeng untuk anak, mendengarkan musik, atau ketika kegiatan pagi untuk saling menyapa, menanyakan kabar untuk memulai pembelajaran.
3. Snack Time atau makan
Makanan dibutuhkan anak untuk menjaga energi mereka. Anak tiba ke sekolah dengan kebiasaan makan yang berbeda., Tujuan kegiatan ini yaitu supaya anak menikmati makanannya, supaya mereka tertarik akan kuliner yang bergizi dan untuk sekaligus menawarkan praktek kebiasaan cara makan yang baik. Hal ini membutuhkan banyak waktu, pemahaman dan kesabaran dari pendidik.
Saat pelaksanaan kegiatan makan sebaiknya pendidik PAUD mendorong anak untuk bisa melakukannya sendiri, namun untuk anak yang masih sangat kecil dan memerlukan bantuan, pendidik perlu membantu. Sebaiknya bimbinglah anak cara meletakkan piring, sendok dan garpu, perilaku sebelum, ketika makan, dan setelah makan. Ajak anak bedoa sebelum dan setelah makan, pastikan bahwa hal itu menyenangkan buat si anak.
4. Toilet Training
Anak-anak berangkat ke sekolah dengan tingkat kemampuan toilet pembinaan yang berbeda. Ada anak usia 2 tahun sudah sanggup mengontrol buang air besar dan buang air kecil, tetapi ada juga anak usia 4 tahun belum bisa melakukannya. Beberapa pendidik PAUD harus mengingat perbedaan individu tersebut dan memahami pentingnya kegiatan toilet pembinaan rutin.
Pendidik PAUD harus mengamati anak-anaknya dengan hati-hati dan berguru untuk menciptakan jadwal yang sesuai dengan kebiasaan anak ketika kebutuhan toilet pembinaan sudah tiba. Misalnya, sebelum memulai kegiatan ditanya siapa yang mau ke belakang? Atau setelah kegiatan usia anak ditanya kembali siapa yang mau ke belakang? Lakukan pendekatan secara individual pada anak untuk melihat popok/pakaian dalam anak dan mengantar mereka ke toilet. Hal ini dilakukan untuk anak yang masih kecil. Pastikan perilaku pendidik PAUD dan kondisi kamar mandi sanggup memberikan keamanan bagi anak. Sekali anak aman, ia akan merasa bebas untuk mendekati pendidik PAUD ketika ia ingin buang air besar atau buang air kecil.
5. Istirahat atau Tidur ( bila dibutuhkan )
Setiap jadwal harus ada waktu istirahat untuk menghindari mereka dari kelelahan. Program dengan waktu setengah hari (half day) menyediakan waktu istirahat setelah kegiatan fisik, yaitu ajak anak duduk di karpet dengan hening sambil melihat buku, bermain puzzle atau mendengar musik. Berikan waktu istirahat selama 30 menit.
6. Bermain di Luar Ruangan
Bermain di luar ruangan tidak hanya berkembangannya kemampuan motorik, tetapi juga mengembangkan kemampuan sosial, emosional, dan intelektual. Anak memakai waktu di luar ruang untuk merencanakan sesuatu bersama (sosial); untuk menarik, mendorong, keseimbangan dan mengangkat (fisik); melempar bola, lari dengan penuh semangat dan berteriak kencang (teknik untuk mengeluarkan perasaan yang kuat); dan untuk mengeksplorasi dan meneliti (intelektual). Bermain di luar dilakukan setelah anak melaksanakan kegiatan inti. Berikan waktu selama 30 menit untuk anak bermain di luar ini untuk kegiatan berguru yang hanya 3 jam. Kegiatan yang dilaksanakan full-day berikan selama 60 menit, atau sesuai kebutuhan anak.
7. Aktivitas Sentra
Sentra yaitu area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar ruangan/kelas, yang berisi banyak sekali kegiatan main dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun menurut kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan, dan sanggup dirancang oleh guru, anak bersama guru, atau anak itu sendiri.
Aktivitas pusat yaitu pilihan kegiatan main untuk mendukung tiga jenis main (sensori motor, peran/pura-pura dan pembangunan). Aktivitas di pusat menawarkan kesempatan pada anak untuk bermain baik secara individual, kelompok kecil maupun kelompok besar dan bahkan secara klasikal.
0 Response to "Cara Menyusun Rencana Pembelajaran Paud"
Post a Comment