Cara Membuatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak

Secara fundamental anak sebaiknya tidak hanya diperhatikan segi perkembangan intelektualnya saja, tetapi juga harus diperhatikan perkembangan sosial dan emosionalnya. Iq dan Eq harus sejalan dan seimbang, terutama pada masa-masa emas dimana kiprah otak kanan sangat lebih banyak didominasi memerlukan stimulus untuk membantuk anak yang cerdas secara intelektual dan emosional. 
Anak yang berkembang dengan kemampuan mengelola emosi dengan baik, menciptakan anak sanggup bergaul dan beraktivitas dengan baik. Istilah kecerdasan emosi pada mulanya dikemukakan oleh jago psikologi, yaitu Peter Salovey dari universitas Harvard dan John Mayer dari universitas of New Hampshire. Mereka menyampaikan bahwa kecerdasan emosi mempunyai arti kualitas-kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan. Terdapat sebelas indikator-indikator kualitas, yaitu kualitas :
1.Empati (melibatkan perasaan orang lain);
2.Dalam mengungkapkan dan memahami perasaan
3.Dalam mengalokasikan rasa marah
4.Kemandirian
5.Dalam kemampuan menyesuaikan diri
6.Disukai atau tidak
7.Dalam kemampuan memecahkan duduk kasus antar pribadi
8.Ketekunan
9.Kesetiakawanan
10.Kesopanan
11.Sikap hormat.

Dalam perkembangannya, konsep kecerdasan emosi dikenal secara luas pada pertengahan tahun 90-an dengan diterbitkannya buku karya Daniel Goleman yang berjudul Emotional intelegence pada tahun 1995. Goleman menerangkan bahwa kecerdasan emosi memang betul sebagai penentu (dominan faktor) keberhasil individu dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil penelitiannya terbukti secara signifikan bahwa individu yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi akan menjadi anak yang lebih bahagia, lebih percaya diri, lebih populer, dan lebih sukses di sekolah dan dimasyarakat. Individu tersebut lebih bisa menguasai gejolak emosinya, lebih sanggup menjalin kekerabatan baik dengan orang lain (bersosialisasi), lebih sanggup mengelola stres dan mempunyai kesehatan mental yang lebih baik (Daniel Goleman, 2001)

Ciri-ciri yang sanggup dikenali untuk sanggup memahami kecerdasan emosi di antaranya ialah banyak sekali kualitas emosi seseorang yang meliputi:
1.Empati
2.Mengungkapkan dan memahami perasaan
3.Mengalokasikan rasa marah
4.Kemandirian
5.Kemampuan menyesuaikan diri
6.Kemampuan memecahkan duduk kasus antar pribadi
7.Ketekunan
8.Kesetiakawanan
9.Kesopanan
10.Sikap hormat.

Danil Goleman mengungkapkan bahwa anak yang meiliki kecerdasan emosi, mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.Mampu memotivasi diri sendiri
2.Mampu bertahan menghadapi frustasi
3.Lebih cakap untuk menjalankan jaringan informalnya/nonverbal (memiliki tiga variasi, yaitu jaringan komunikasi, jaringan keahlian, dan jaringan kepercayaan)
4.Mampu mengendalikan dorongan emosi
5.Cukup lues untuk menemukan cara/alternatif semoga target tetap tercapai atau mengubah target kalau target semula muskil dijangkau
6.Tetap mempunyai kepercayaan yang tinggi bahwa segala sesuatunya akan beres dikala sedang menghadapi tahap sulit.
7.Memiliki tenggang rasa yang tinggi
8.Mempunyai keberanian untuk memecahkan kiprah yang berat menjadi kiprah kecil yang gampang ditangani
9.Merasa cukup banyak logika untuk menemukan cara dalam meraih tujuan.

Kedua kelompok karakteristik yang disampaikan oleh para jago tersebut cukup mempunyai kesamaan. Walaupun rumusan dan penekanannya serta cara menyatakannya berbeda, tetapi substansial tetap mempunyai kesepadanan. Misalnya dalam merinci kecerdasan emosi tidak satupun para jago yang melepaskan konsepnya dari konteks perkembangan sosial anak, bahkan nampaknya unsur keterampilan sosial cukup dominan  dalam sumstansi kecerdasan emosi yang mereka paparkan. Dengan demikian, disimpulkan bahwa istilah kecerdasan emosi bukan konsep tunggal sanggup kita terima sepenuhnya.

Diantara tindakan yang dianjurkan oleh Tartila Tartusi (1997) dan Zirly Fera Jamil (2002), terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan atau pembelajaran emosi pada  anak prasekolah, di antaranya berikut ini:
1.Menjadi referensi yang baik
2.Mengajarkan pengenalan emosi
3.Menanggapi perasaan anak
4.Melatih pengendalian diri
5.Melatih pengelolaan emosi
6.Menerapkan disiplin dengan konsep empati
7.Melatih keterampilan komunikasi
8.Mengungkapkan emosi dengan kata-kata
9.Memperbanyak permainan dinamis
10.Memperdengarkan musik indah dengan ritme teratur
11.Marah, sedih, dan cemas bukan hal tabu
12.Menyelimuti dengan iklim positif.

Demikian cara menyebarkan dan pembelajaran untuk sosial emosional anak, setiap anak mempunyai karakteristik tersendiri, alasannya ialah itu perlu penanganan yang berbeda-beda pula, semoga goresan pena ringkas ini bermanfaat, terimakasih.

Sumber: disarikan dari banyak sekali sumber !!

Sumber https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/

0 Response to "Cara Membuatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak"

Post a Comment

wdcfawqafwef