PAUD-AnakBermainBelajar--Kesenian merupakan sebuah konsep yang tidak akanpernah hilang di atas muka bumi ini. Kesenian identik dengan estetika, terkait dengan naluri kemanusiaan yang selalu cinta dengan keindahan, maka seni sebagai sebuah produk yang identik dengan keindahan memang akan selalu ada dan menjadi kepingan dari kehidupan manusia. Sebuah kata-kata bijak yang menjelaskan bahwa dengan seni hidup menjadi indah, tampaknya tidak bisa dipungkiri bahwa kita memang membutuhkan seni untuk memperindah hidup kita. Seni akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyertai perjalanan hidup insan alasannya seni mempunyai fungsi individual dan sosial. Tidak hanya meliputi kebutuhan spiritual atau mulut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan komersial, politik, sosial, alat penerangan, propaganda, sarana promosi, hiburan, pendidikan, terapi dan sebagainya.
Sebagai individu yang harus terus bekembang dalam kehidupannya, bawah umur usia dini sangat perlu mempunyai kemampuan seni. Dengan penanganan yang tepat maka seni menjadi hla yang sangat berperan penting dalam menyebarkan kemampuan-kemampuan dasar pada diri anak. Dalam aktivitas seni untuk bawah umur ditemukan nilai-nilai edukasi yang kemudian dikenal sebagai konsep education through art yang dikemukakan oleh Herbert Read yang dikembangkan dari pedoman Plato (428-347 SM) yang menyampaikan art should be the basis of education. Selanjutnya Lowenfeld dan Brittain (1980) menjelaskan bahwa aktivitas seni berperan dalam menyebarkan banyak sekali kemampuan dasar di dalam diri anak, ibarat kemampuan: fisik, perseptual, pikir/intelektual, kreativitas, sosial dan estetik. Seiring dengan bertambahnya usia anak, maka seluruh kemampuan dasar sanggup perkembang secara terpadu.
Haskel (1979) mengungkapkan bahwa pendidikan usia dini amat tidak efektif dan kurang tepat tanpa musik. Belajar melalui seni pada hakikatnya menyenangkan, mengakibatkan anak berguru dari dalam dirinya sendiri, sehingga berguru lebih bermakna dari pada sekedar melakukan perintah guru. Kegiatan seni mengasah ketajaman rasa (feeling) dan mengendalikan emosi.
Sebagai individu yang harus terus bekembang dalam kehidupannya, bawah umur usia dini sangat perlu mempunyai kemampuan seni. Dengan penanganan yang tepat maka seni menjadi hla yang sangat berperan penting dalam menyebarkan kemampuan-kemampuan dasar pada diri anak. Dalam aktivitas seni untuk bawah umur ditemukan nilai-nilai edukasi yang kemudian dikenal sebagai konsep education through art yang dikemukakan oleh Herbert Read yang dikembangkan dari pedoman Plato (428-347 SM) yang menyampaikan art should be the basis of education. Selanjutnya Lowenfeld dan Brittain (1980) menjelaskan bahwa aktivitas seni berperan dalam menyebarkan banyak sekali kemampuan dasar di dalam diri anak, ibarat kemampuan: fisik, perseptual, pikir/intelektual, kreativitas, sosial dan estetik. Seiring dengan bertambahnya usia anak, maka seluruh kemampuan dasar sanggup perkembang secara terpadu.
Haskel (1979) mengungkapkan bahwa pendidikan usia dini amat tidak efektif dan kurang tepat tanpa musik. Belajar melalui seni pada hakikatnya menyenangkan, mengakibatkan anak berguru dari dalam dirinya sendiri, sehingga berguru lebih bermakna dari pada sekedar melakukan perintah guru. Kegiatan seni mengasah ketajaman rasa (feeling) dan mengendalikan emosi.
Bermain musik itu sangat penting bagi seorang anak, alasannya sanggup meningkatkan kemampuan musikal anak yang selanjutnya sanggup menghipnotis secara kasatmata bidang kemampuan anak yang lainnya. Bidang kemampuan yang sanggup dipengaruhi secara kasatmata oleh musik ini yaitu bidang bahasa, komunikasi, fisik, emosi, esetetika, sosial , kognitif dan science.
Anak di usia 4-6 tahun merupakan kepingan dari anak usia dini yang secara terminologi disebut sebagai anak usia pra-sekolah atau Taman Kanak-kanak. Sejumlah riset membuktikan bahwa perkembangan kecerdasan anak pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Hal ini menandakan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak di usia pra-sekolah alasannya pada usia tersebut anak mengalami masa peka, yaitu masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Maa peka merupakan masa untuk meletakan dasar pertama dalam menyebarkan seluruh potensi anak termasuk pula potensi, minat dan talenta dalam bidan seni khususnya seni musik.
Menurut John M. Ortiz (2002), memperlihatkan kesempatan kepada bawah umur untuk mendengarkan banyak sekali macam bunyi (kata-kata, musik, dan bunyi pada umumnya) juga sanggup menstimulasi otak anak ntuk membentuk banyak sekali macam “koneksi suara”. Hal ini akan memudahkan mereka memperbanyak simpanan bunyi dalam hidup mereka selanjutnya. Memperkenalkan banyak sekali macam bunyi sedini mungkin terbukti meningkatkan keragaman, fleksibilitas, dan daya tahan koneksi saraf tersebut, terutama di bidang matematika, bahasa, dan logika.
Teori Multiple Intelligences yang dikembangkan Gardner pada tahun 1980-an, memperkuat pendapat bahwa seni khususnya musik mempunyai fungsi dan efek dalam menyebarkan intelegensi anak. Teori ini memperlihatkan wacana yang lebih luas dalam memandang seorang anak secara holistik. Secara khusus perihal musik dan anak ini, teori multiple intelligences yang dikembangkan Garner ini memperlihatkan ekspansi wawasan bahwa insan mempunyai intelegen khususnya intelegen musikal.
Kecerdasan musikal didefinisikan sebagai kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal. Kemampuan ini, meliputi (1) kemampuan mempersepsi bentuk musikal, ibarat menangkap atau menikmati musik dan bunyi-bunyi berpola nada, (2) kemampuan membedakan bentuk musikal, ibarat membedakan dan membandingkan ciri musikal bunyi, suara, dan alat musik, (3) kemampuan mengubah bentuk musikal, ibarat mencipta dan memversikan musik, dan (4) kemampuan mengekspresikan bentuk musikal, ibarat menyanyi, bersenandung, dan bersiul-siul. Hal ini berarti, kecerdasan musikal meliputi kemampuan mempersepsi dan memahami, mencipta, dan menyajikan bentuk-bentuk musikal (Armstrong, 2003).
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan musikal dalam taraf berkembang, sering menyanyi, bahagia bersenandung atau bersiul seorang diri. Kemunculan kecerdasan musikal pada bawah umur gampang dikenali alasannya begitu diperdengarkan musik mereka pribadi mendengarkan atau mengikuti irama atau ikut menyanyi (Armstrong, 2003).
Tujuan aktivitas seni musik di PAUD bukanlah menciptakan anak bisa menghasilkan keterampilan khusus dalam bermusik, tetapi lebih pada membantu anak untuk bisa mengungkapkan diri melalui seni musik tersebut. Dengan aktivitas bermain musik anak bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik alasannya kemampuan untuk untuk mengungkapkan dirinya.
Sesuai kurikulum tahun 2004, pendidikan di Taman Kanak-kanak bertujuan menyebarkan kemampuan fisik, bahasa, sosial-emosional, moral dan nilai agama, kognitif serta seni. Pendidikan ini tercakup dalam tiga rumpun pengembangan yaitu pengembangan moral dan nilai agama, sosial-emosional serta kemampuan dasar bahasa, kognitif dan pra-akademik (Kurikulum Pendidikan Usia Dini 2004, Diknas).
Dalam kurikulum Nasional pengembangan seni mengacu pada kompetensi dasar anak bisa mengungkapkan gagasan dan daya ciptanya dalam banyak sekali bentuk meliputi banyak sekali media; bergerak sesuai irama musik dan menyanyi (Kurikulum Pendidikan Usia Dini – Taman Kanak-kanak -,2004).
Terkait dengan kemampuan musikal anak ini, telah banyak dilakukan penelitian dan dipulikasikan diberbagai negara, salah satu hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang dikeluarkan oleh The National Association for Music Education di Amerika. Ada beberapa aspek yang sanggup diukur dalam kemampuan musik anak, diantaranya sepek ritmik, melodi, menyanyi, dan literasi. Ada juga beberapa kemampuan dasar musik yang dimiliki anak usia Taman Kanak-kanak sanggup ditinjau dari aspek intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetik dan kreatif yang kesemuanya sanggup berkembang bila didukung oleh penerapan aktivitas bermain musik yang baik di bawah bimbingan dan instruksi guru dan pendidik.
Demikian Artikel singkat perihal pentingnya menyebarkan Pendidikan Seni Musik di PAUD, biar Artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan kita dalam rangka menyebarkan kemampuan dan pendidikan anak usia dini, terimakasih.
Sumber : Dirangkum dari banyak sekali sumber !!
0 Response to "Inilah Pentingnya Berbagi Pendidikan Seni Musik Di Paud"
Post a Comment